Rabu, 21 Januari 2015 0 komentar

Tugas 4: Psikologi Manajemen

1. Komunikasi Dalam Manajemen
A.Definisi Komunikasi
Komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yg dimaksud dapat dipahami.Jika anda berbicara sedangkan mita icara anda tidak mengerti, atau sebaliknya, maka komunikasi belum terjadi.

B. Proses Komunikasi

Macam – macam proses komunikasi:
1. Sumber / Pengirim pesan / Komunikator
2. Pesan / berupa lambang / tanda seperti kata-kata tertulis atau lisan 
3. Saluran / Suatu yang dipakai sebagai alat penyampaian pesan
4. Penerima / Komunikan / Yakni seseorang atau sekelompok orang atau organisasi yang jadi sasaran
5. Akibat / dampak / hasil yang terjadi pada piha penerima
6. Umpan balik / Feedback / Tanggapan balik dari penerima
7. Noise / gangguan / Faktor-faktor fisik atau psikologis yang dapat mengganggu kelancaran proses komunikaasi

C. Hambatan Komunikasi

Hal-hal yang menghambat komunikasi yakni:
  1. Hambatan fisik
    Hambatan fisik menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan fisik atau badan seseorang, misalnya tuna rungu atau orang yang tidak bisa mendengar.
  2. Hambatan kepribadian
    Orang-orang introvert juga cenderung mengalami kesulitan untuk membangun percakapan pertama kali. Kepribadian seperti sanguinis tentu jarang mengalami hambatan berkomunikasi. Mereka biasanya selalu punya topik pembicaraan dalam benak mereka dan memiliki pribadi yang menarik komunikatif.
  3. Hambatan usia
    Tentu tahu bahwa usia kadang menjadi hambatan saat kita berkomunikasi. Misalnya, anak takut menyampaikan sesuatu kepada orangtuanya. Atau, saat orang tua bicara anak harus diam mendengarkan, akibatnya komunikasi hanya terjadi satu arah saja.
  4. Hambatan budaya
    Hambatan budaya dapat terlihat seperti yang pernah saya jumpai seorang perempuan. Untuk budaya tertentu misalnya perempuan dalam berkomunikasi mendapat porsi nomor dua setelah ayah, suami dan kakak laki-laki.
  5. Hambatan bahasa
    Bahasa kerap menjadi hambatan bila kita berada di negara yang tidak sama bahasa ibu yang miliki.
  6. Hambatan kecakapan teknologi
  7. Hambatan lingkungan alam dan kondisi sekitar.
    Hal ini bisa mudah ditemui semisal kita menjadi salah menangkap maksud komunikasi karena suara yang bising atau polusi suara.
    D. Definisi Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk verbal ataupun nonverbal. Dalam komunikasi itu, seperti pada komunikasi pada umumnya, selalu mencakup dua unsur pokok; isi pesan dan bagaimana isi itu dikatakan atau dilakukan, baik secara verbal maupun nonverbal. Untuk efektifnya, kedua unsur itu sebaiknya diperhatikan dan dilakukan berdasarkan pertimbangan situasi, kondisi, dan keadaan penerima pesannya.


Sumber:
Wiryanto. (2000). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Grasindo.
Hardjana, Agus M. (2009). Komunikasi Intrapersonal & Interpersonal. Yogyakarta : Kanisius









2. Pelatihan dan Pengembangan

A. Definisi Pelatihan

Pelatihan adalah suatu kegiatan untuk memperbaiki kemampuan dan meningkatkan kinerja karyawan dalam melaksanakan tugasnya dengan cara peningkatan keahlian, pengetahuan, keterampiran, sikap dan perilaku yang spesifik yang berkaitan dengan pekerjaan.

B. Tujuan dan Sasaran Pelatihan & Pengembangan

1. Memperbaiki kinerja karyawan-karyawannya yang bekerja secara tidak memuaskan.
2. Memuktahirkan keahlian para karyawan sejalan dengan kemajuan teknologi.
3. Membantu memecahkan masalah operasional.
    4. Mengorientasikan karyawan terhadap organisasi, karena alasan inilah, beberapa penyelenggara orientasi melakukan upaya bersama dengan tujuan mengorientasikan para karyawan baru terhadap organisasi dan bekerja secara benar.

C. Faktor Psikologi Dalam Pelatihan dan Pengembangan

Secara umum berbagai teori, metode dan pendekatan Psikologi dapat dimanfaatkan di berbagai bidang dalam perusahaan.  Salah satu hasil riset yang dilakukan terhadap para manager HRD menunjukkan bahwa lebih dari 50% responden menyebutkan Psikologi Industri dan Organisasi memberikan peran penting pada area-area seperti pengembangan manajemen SDM (rekrutmen, seleksi dan penempatan, pelatihan dan pengembangan), motivasi kerja, moral dan kepuasan kerja. 30% lagi memandang hubungan industrial sebagai area kontribusi dan yang lainnya menyebutkan peran penting PIO pada disain struktur organisasi dan desain pekerjaan

Dalam kenyataan sehari-hari banyak faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi seseorang dalam bekerja. Faktor-faktor tersebut seringkali tidak dapat diselesaikan dengan pendekatan-pendekatan lain di luar psikologi. Contoh: dalam suatu team yang terdiri dari para pakar yang sangat genius  seringkali justru tidak menghasilkan performance yang baik dibandingkan dengan sebuah team yang terdiri dari orang-orang yang berkategori biasa-biasa saja.

D. Teknik dan Metode Pelatihan

Menurut Munandar 2008 terdapat enam Teknik dan metode pelatihan dikelas, yaitu :
  • Kuliah 
Suatu ceramah yang disampaikan secara lisan untuk tujuan pendidikan. Kuliah adalah pembiacaraan yang diorganisasikan secara formal tentang hal-hal khusus. Kelebihan dari kuliah adalah bahwa metode ini dapat dipakai untuk kelompok yang sangat besar sehingga biaya per trainee rendah dan dapat menyajikan bahan pengetahuan dengan waktu yang relatif singkat. Kelemahan dari kuliah adalah para trainee lebih bersikap pasif.
  • Konperensi
Merupakan pertemuan formal dimana terjadi diskusi atau konsultasi tentang suatu hal yang penting. Konperensi menekankan adanya diskusi kelompok kecil, bahan yang terorganisasi dan keterlibatkan peserta secara aktif.
  • Studi Kasus (Case Study)
Merupakan uraian tertulis atau lisan tentang masalah dalam perusahaan atau tentang keadaan perusahaan selama kala waktu tertentu yang nyata atau hipotesis (namun didasarkan pada kenyataan). Pada metode ini para trainee diminta untuk mengindentifikasi masalah dan merekomendasikan jawabannya.
  • Bermain Peran (Role Play)
Peran adalah suatu pola perilaku yang diharapkan. Peserta diberi tahu tentang suatu keadaan dan peran mereka yang harus mereka mainkan tanpa script. Kebaikan metode ini memungkinkan belajar melalui perbuatan, menekankan kepekaan manusia dan interaksi manusia, memberitahu secara langsung hasilnya, menimbulkan minat dan keterlibatan yang tinggi dan menunjang pengalihan pembelajaran (transfer of learning).
  • Bimbingan Berencana atau Instruksi Bertahap (Programmed Instruction)
Terdiri atas satu urutan langkah yang berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau suatu kelompok tugas pekerjaan. Metode ini meliputi langkah-langkah yang telah diatur terlebih dahulu tentang prosedur yang berhubungan dengan dapat dikuasainya suatu keterampilan yang khusus atau suatu pengetahuan umum. Metode ini dapat dilaksanakan memakai buku atau mesin pengajaran.
  • Metode Simulasi 
Berusaha menciptakan situasi yang merupakan tiruan dari keadaan nyata. Dalam hubungannya dengan pelatihan, maka suatu simulasi adalah suatu jenis alat atau teknik yang menyalin setepat mungkin kondisi-kondisi nyata. Dalam hubungannya dengan pealtihan, maka suatu simulasi adalah suatu jenis alat atau teknik yang menyalin setepat mungkin kondisi-kondisi nyata yang ditemukan dalam pekerjaan. Contoh dari pelatihan adalah laboratorium antariksa. Pilot diajarkan menerbangkan kapal terbang jenis baru dalam model yang dapat bekerja seolah-olah seperti kapal terbang nyata. Para astronot kemudian di train untuk terbang ke bulan dalam kapsul ruang angkasa tiruan.



Sumber:
Munandar, A.S. (2008). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).


 
;