1.
Pengertian psikoterapi
Menurut Wolberg (1945) psikoterapi
sebagai suatu bentuk perawatan (atau perlakuan, treatment) terhadap masalah yang timbul yang asalnya dari faktor
emosi pada mana seorang yang terlatih, dengan terencana mengadakan hubungan
profesional dengan pasien dengan tujuan memindahkan, mengubah sesuatu simtom
dan mencegah agar simtom tidak muncul pada seseorang yang terganggu pola
perilakunya, untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pribadi secara
lebih positif.
Menurut Ivey & Simek-Downing
(1980) mengemukakan bahwa psikoterapi adalah proses jangka panjang, berhubungan
dengan upaya merekonstruksi seseorang dan perubahan yang lebih besar pada
struktur kepribadian. Sedangkan konseling dikemukakan oleh mereka sebagai
proses yang lebih intensif berhubungan dengan upaya membantu orang normal
mencapai tujuannya dan agar berfungsi lebih efektif.
Jadi berdasarkan pengertian diatas
psikoterapi adalah proses perlakuan perawatan yang digunakan untuk melatih
emosi seseorang dan dilakukan oleh seseorang yang profesional, bertujuan untuk
memindahkan suatu simtom ke simtom lainnya agar tidak munculnya suatu perilaku
yang tidak diinginkan, proses ini dilakukan untuk membantu orang normal
mencapai tujuannya agar berfungsi lebih efektif
2.
Tujuan psikoterapi beserta unsur unsurnya
Tujuan psikoterapi dengan
pendekatan psikodinamik menurut Ivey, et al (1987) adalah; Membuat sesuatu yang
tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Rekonstruksi kepribadianna dilakukan
terhadap kejadian-kejadian yang sudah lewat dan menyusun sintesis yang baru
dari konflik-konflik yang lama.
Tujuan psikoterapi dengan
pendekatan psikoanalisis menurut Corey (1991) dirumuskan sebagai; membuat
sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Membantu klien dalam
menghidupkan kembali pengalaman-pengalaman yang sudah lewat dan bekerja melalui
konflik-konflik yang ditekan melalui pemahaman intelektual.
Unsur – unsur psikoterapi:
1.
Hubungan perorangan yang berlangsung lama
2.
Melibatkan seorang yang terlatih
3.
Adanya ketidakpuasan pada diri klien tentang
sesuatu yang emosional atau penyesuaian diri
4.
Pemakaian metode psikologi
5.
Aktivitas yang mendasarkan pada teori tentang
kelainan mental
6.
Melalui hubungan yang dilakukan, bertujuan memperbaiki
ketidak puasannya terhadap diri sendiri
Sumber: Gunarsa D, Singgih. 1996. Konseling dan Psikoterapi. Gunung Mulia; Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar