Pengembangan
Kreativitas dan Keberbakatan
Disusun Oleh:
Muhammad Hasya
Hermansyah
14512968
Kelas: 1PA09
Fakultas: Psikologi
Dosen Mata Kuliah: Desi
Susianti
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kreativitas dan keberbakatan atau
bakat sangat erat kaitannya satu sama lain, dua duanya pun pasti dimiliki oleh
setiap manusia yang diciptakan di bumi ini, tinggal tergantung subjek per
orangannya saja bagaimana mereka mengembangkan bakat dan menjadikannya suatu
kreativitas yang inovatif.
Bakat adalah anugrah yang tidak
boleh disia – siakan dan harus dikembangkan secara maksimal. Setiap manusia
terlahir dengan memiliki bakat tertentu. Bakat adalah sesuatu yang sudah
dimiliki secara alamiah, yang mutlak memerlukan latihan untuk membangkitkan dan
mengembangkannya Seperti halnya bakat, kreativitas yang dimiliki oleh seseorang
juga anugrah yang harus dipergunakan secara tepat sasaran.
Kreativitas, disamping bermakna
baik untuk pengembangan diri maupun untuk pembangunan masyarakat , juga
merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Kreativitas erat kaitannya dengan
kehidupan manusia. Kreativitas selalu berada dibelakang sebuah penemuan besar.
Kreativitas dan bakat sangat
dibutuhkan individu untuk bisa melewati seleksi alam. Perpaduan keduanya juga
sangat diperlukan untuk menghasilkan produk kreativitas yang bermanfaat. Maka
dari itu, makalah ini mengangkat tema kreativitas dan keberbakatan.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa itu kreativitas?
2. Apa contoh kasus mengenai kreativitas
yang sedang up to date?
BAB II
Pembahasan
1. Kreativitas
Ada banyak sekali pengakuan ilmiah mengenai kreativitas
tetapi belum ada penelitian yang benar benar valid mengenainya, dikarenakan
faktor bawaan kreativitas dari setiap individu dan tidak setiap individu pula
dapat mengontrolnya dengan baik.
Beberapa pengertian kreativitas menurut para ahli,
diantaranya ;
·
Utami
Munandar (1995 : 25) kreativitas adalah suatu kemampuan umum untuk
menciptakan suatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan
baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan
untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada
sebelumnya.
·
Imam
Musbikin (2006 : 6) kreativitas adalah kemampuan memulai ide, melihat
hubungan yang baru, atau tak diduga sebelumnya, kemampuan memformulasikan
konsep yang tak sekedar menghafal, menciptakan jawaban baru untuk soal-soal
yang ada, dan mendapatkan pertanyaan baru yang perlu di jawab.
·
Mangunhardjana
(1986 : 11) adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya berguna
(useful), lebih enak, lebih praktis, mempermudah, memperlancar, mendorong,
mengembangkan, mendidik, memecahkan masalah, mengurangi hambatan, mengatasi
kesulitan, mendatangkan hasil lebih baik atau banyak.
·
Sternberg
(1988), kreativitas merupakan titik pertemuan yang khas antara tiga atribut
psikologis, yaitu intelegensi, gaya kognitif, dan kepribadian/motivasi.
·
Baron
(1969) yang menyatakan kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan atau
menciptakan sesuatu yang baru.
·
Supriyadi
dalam Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati (2005 : 15) mengutarakan
bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang
baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa
yang telah ada. Selanjutnya ia menambahkan bahwa kreativitas merupakan
kemampuan berpikir tingkat tinggi yang mengimplikasikan terjadinya eskalasi
dalam kemampuan berpikir, ditandai oleh suksesi, diskontinuitas, diverensiasi,
dan integrasi antara setiap tahap perkembangan.
·
Clark
Moustakis (1967), ahli psikologi humanistic menyatakan bahwa kreativitas
adalah pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu
dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam, dan
dengan orang lain.
·
Rhodes,
umumnya kreativitas didefinisikan sebagai Person, Process, Press, Product.
Keempat P ini saling berkaitan, yaitu Pribadi (Person) kreatif yang melibatkan
diri dalam proses (Process) kreatif, dan dengan dorongan dan dukungan (Press)
dari lingkungan, menghasilkan produk (Product) kreatif.
·
Hulbeck (1945),
“ Creative action is an imposing of one’s own whole personality on the
environment in an unique and characteristic way”. Dimana tindakan kreatif
muncul dari keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan
lingkungannya.
·
Haefele
(1962), kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru
yang mempunyai makna social.
·
Torrance (1988),
kreativitas adalah proses merasakan dan mengamati adanya masalah, membuat
dugaan tentang kekurangan (masalah) ini, menilai dan menguji dugaan atau
hipotesis, kemudian mengubah dan mengujinya lagi, dan akhirnya menyampaikan
hasil-hasilnya.
Dari berbagai pengertian yang dikemukakan oleh para ahli
untuk menjelaskan makna dari kreativitas penulis mengambil kesimpulan bahwa
kreativitas adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru, proses konstuksi
ide yang dapat diterapkan dalam menyelesaikan masalah, serta suatu kegiatan
yang bermanfaat.
2. Contoh Kasus
Seluruh masyarakat Indonesia akhir akhir ini sedang terkena
demam bioskop dikarenakan film buatan rumah produksi Indonesia yaitu The Raid
tembus dalam jajaran film film yang dimainkan di Hollywood. Meskipun film ini
digarap oleh Gareth Evans seorang sutradara berkebangsaan Wales tetapi kita
boleh berbangga bahwa semua kru dan pemeran dalam film ini adalah warga negara
Indonesia. Di film ini yang lebih membanggakan lagi ialah seni bela diri
Indonesia Pencak Silat sangatlah ditonjolkan dan membuat semua penonton di
Sundance Movie Festival memberi standing ovation.
The Raid adalah film aksi seni bela diri dari Indonesia yang
disutradarai oleh Gareth Evans dan dibintangi oleh Iko Uwais. Pertama kali
dipublikasi pada Festival Film Internasional Toronto (Toronto International
Film Festival, TIFF) 2011 sebagai film pembuka untuk kategori Midnight Madness,
para kritikus dan penonton memuji film tersebut sebagai salah satu film aksi
terbaik setelah bertahun-tahun sehingga memperoleh penghargaan The Cadillac
People's Choice Midnight Madness Award. Terpilihnya film ini untuk diputar pada
beberapa festival film internasional berikutnya, seperti Festival Film
Internasional Dublin Jameson (Irlandia), Festival Film Glasgow (Skotlandia),
Festival Film Sundance (Utah, AS), South by Southwest Film (SXSW, di Austin,
Texas, AS), dan Festival Film Busan (Korea Selatan), menjadikannya sebagai film
komersial produksi Indonesia pertama yang paling berhasil di tingkat dunia.
Film The Raid sebenarnya adalah ide lanjutan dari
keseluruhan cerita yang diinginkan sutradara Gareth Evans. Proyek
awalnya,Berandal, diumumkan tahun 2011 sebelum film ini, namun baru dirilis
pada 2014 dengan judul The Raid 2: Berandal.
·
Sinopsis
film The Raid, Jauh di jantung daerah kumuh Jakarta berdiri sebuah gedung
apartemen terlantar yang tak tertembus dan menjadi rumah aman bagi gangster,
penjahat dan pembunuh yang paling berbahaya. Blok apartemen kumuh tersebut
telah dianggap tak tersentuh oleh para rival gembong narkoba terkenal Tama
Riyadi (Ray Sahetapy), bahkan untuk perwira polisi paling berani sekalipun.
Semuanya berubah ketika sebuah tim polisi senjata dan taktik khusus berjumlah
20 orang ditugaskan untuk menyerbu bangunan tersebut dan mengakhiri teror Tama
untuk selamanya. Di bawah kegelapan dan keheningan fajar, Rama (Iko Uwais), seorang
calon ayah dan perwira polisi elit baru, dalam regu yang dipimpin oleh Sersan
Jaka (Joe Taslim), tiba di blok apartemen Tama dengan petunjuk Letnan Wahyu
(Pierre Gruno). Setelah berpapasan dengan Gofar (Iang Darmawan) salah seorang
penghuni apartemen tersebut, mereka menerobos masuk dan dengan hati-hati
mengamankan para penjahat penghuninya. Mulai dari lantai dasar dan bergerak
naik, dengan terencana mereka menyusup sampai mencapai lantai enam, namun
kemudian mereka terlihat oleh seorang anak pengintai, yang lari meneriaki
temannya yang kedua sebelum dia tertembak mati oleh peluru senapan serbu Letnan
Wahyu. Peringatan tersebut mencapai Tama dan algojonya, Mad Dog (Yayan Ruhian)
lewat interkom. Tama segera memanggil bala bantuan. Dua penembak runduk di
gedung samping menembak anggota regu polisi di lantai dasar. Seorang anggota
regu polisi lain segera tewas ditembak oleh penembak runduk setelah melihat
keluar dari jendela. Dalam kekacauan tersebut tahanan mereka lolos dan membunuh
dua polisi lain, mendapatkan kontrol di lantai 5. Sebuah serangan mendadak
berhasil melumpuhkan satu-satunya mobil angkut regu Polisi. Tama mematikan
listrik di seluruh gedung, mengumumkan terdapatnya "tamu tak
diundang" terjebak di lantai 6, dan menjanjikan sewa gratis untuk yang
berhasil membunuh mereka. Regu polisi Jaka masuk dalam perangkap anak buah Tama
di lantai 7 yang menembak mati banyak anggota regu polisi. Jaka segera
mengetahui bahwa misi tersebut ternyata hanya diprakarsai Letnan Wahyu,
sehingga tidak akan ada bala bantuan. Setelah baku tembak, regu Jaka pun kalah
jumlah maupun amunisi dan diburu oleh anak buah Tama yang kejam dan beringas.
Jaka, Wahyu, Bowo (Tegar Satrya), Dagu (Eka Rahmadia) dan Rama berhasil
selamat, namun terpisah menjadi dua: Jaka, Wahyu dan Dagu di lantai 5,
sedangkan Rama dan Bowo di lantai 7. Memapah Bowo, Rama bertarung menerobos
koridor lantai 7 dan tiba di apartemen 726 yang dihuni Gofar dan istrinya,
memohon tempat persembunyian dari kejaran anak buah Tama. Geng parang dan
pimpinan mereka (Alfridus Godfred) memeriksa apartemen Gofar, menusuk dinding
tempat persembunyian Rama, melukai pipi Rama, namun mereka tidak menemukan Rama
dan akhirnya pergi. Rama meninggalkan Bowo dalam perawatan Gofar untuk mencari
jalan keluar. Dia bertempur sengit dengan geng parang, namun kembali dikejar
oleh anak buah Tama yang lain. Rama akhirnya tertangkap oleh Andi (Donny
Alamsyah), tangan kanan dan otak bisnis narkoba Tama. Pada saat yang sama, Jaka
berseteru dengan Wahyu karena Wahyu menolak untuk mencari Rama dan Bowo,
membuat Jaka marah dan mempertanyakan integritas kepolisian Wahyu di balik misi
naas tersebut. Jaka segera ditemukan oleh Mad Dog. Letnan Wahyu melarikan diri
dan diikuti Dagu, namun Jaka harus tewas setelah beradu nyali dengan Mad Dog.
Sementara itu, Andi terungkap sebagai kakak Rama yang terasing setelah
meninggalkan keluarganya tanpa jejak. Andi menolak pulang ke keluarganya, namun
berjanji mengeluarkan Rama dari gedung maut tersebut. Dia tak menyangka, Tama
ternyata telah mengetahui pengkhianatannya melalui kamera tersembunyi yang
tersebar di seluruh gedung, menyerahkan Andi ke tangan Mad Dog (yang sudah
membenci Andi) untuk dihabisi. Rama bergabung kembali dengan Letnan Wahyu dan
Dagu, memutuskan untuk menangkap dan menggunakan Tama sebagai tiket keluar
mereka. Mereka bertiga bertempur melewati laboratorium narkotika menuju ke
markas Tama di lantai 15. Dalam perjalanan, Rama membebaskan Andi dan
bersama-sama bertarung sengit melawan Mad Dog. Rama dan Andi akhirnya
mengalahkan Mad Dog dengan sepotong pecahan dari tabung lampu neon. Sementara
itu, Wahyu dan Dagu membekuk Tama, tapi Wahyu tiba-tiba menembak Dagu. Di
tangga, Rama dan Andi berpapasan dengan Wahyu dan Tama, tapi Wahyu mengancam
mereka untuk tidak ikut campur. Tama menggertak Wahyu bahwa ia telah mengetahui
misi tersebut dari Reza, atasan Wahyu, dan bahwa Wahyu dikirim atasannya untuk
dihabisi, karena Wahyu hanyalah seorang polisi kotor dalam sebuah kepolisian
dengan petinggi-petinggi yang sudah dibayar oleh Tama. Wahyu pun kalap dan menembak
gembong narkoba tersebut di kepala. Putus asa, Wahyu mencoba bunuh diri, namun
gagal karena kehabisan peluru dan ditangkap tanpa perlawanan oleh Rama. Dengan
matinya Tama, Andi pun kini berkuasa di gedung tersebut, menyuruh para
penghuninya untuk kembali ke kamar mereka masing-masing. Andi memberikan Rama
kotak berisi rekaman daftar hitam polisi-polisi korup. Andi kemudian mengawal
Rama, Bowo dan Wahyu, namun tetap menolak tawaran Rama bergabung dengan mereka,
dan masuk kembali ke gedung, sementara Rama berjalan ke luar gerbang menuju
masa depan yang tak pasti.
Penghargaan
yang diraih film The Raid
·
The Cadillac People's Choice Midnight Madness
Award, TIFF 2011
·
Salah satu dari 11 film yang menjadi Spotlight
dalam Festival Film Sundance 2012
·
Terpilih menjadi penutup sesi FrightFest dalam
Festival Film Glasgow 2012
·
Audience Award dan Dublin Film Critics Circle
Best Film dalam Festival Film Internasional Dublin Jameson 2012
·
Prix du Public dalam 6ème Festival Mauvais Genre
di Tours, Prancis
·
Sp!ts Silver Scream Award pada Festival Film
Imagine ke-28 di Amsterdam, Belanda
·
Aktor Pembantu Terbaik : di menangkan oleh Ray
Sahetapy dan Yayan Ruhian hanya sebagai nominasi di Indonesian Movie Awards
2013
·
Nominasi Pasangan Terbaik : Iko Uwais dengan
Donny Alamsyah di Indonesian Movie Awards 2013
·
Nominasi Film Terfavorit : The Raid di
Indonesian Movie Awards 2013
Kesimpulan
Melihat dari kesuksesan film ini terlihat bahwa kreativitas
dari orang Indonesia yang berandil besar dalam film ini tidak kalah dari
kreativitas dalam film film orang barat di Hollywood, film ini sungguh
memperlihatkan bahwa sesungguhnya kita pun bisa jika kita mampu mengembangkan
bakat dan kreativitas kita dengan benar, adapun artis artis di Hollywood sana
mengakui betapa mereka mengagumi seni bela diri silat dari film ini. Iko Uwais
yang bermain di film ini pun juga tidak menyangka bahwa banyak sekali masyarakat
di Amerika yang mengelu elukan namanya sesaat dia sampai di bandara Amerika
untuk mempromosikan filmnya ini, ada juga Yayan Ruhian alias Mad Dog yang
tercengang saat Anthony Kiedis vocalist dari band papan atas Red Hot Chilli
Peppers datang padanya dengan histeris untuk meminta berfoto dengannya, “ini
sungguh suatu keterbalikan, saya yang seharusnya seperti itu bukan dia” papar
Yayan.
Ini adalah suatu dorongan untuk kita bahwa kita juga bisa
mendunia lewat bakat dan kreativitas kita jika kita benar benar tau apa yang
kita bisa dan mengembangkannya, bukan cuma sekedar mengembangkan apa yang kita
mau bukan apa yang kita bisa.
Sumber: